Sabtu, 07 Februari 2009

Sejarah Akmil

Sejarah Akademi Militer (Akmil) bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan tehnis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda , Nederland. Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga,Brastagi,Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu.

Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung. Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kemabali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.

Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.

Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat.

Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Pataka Akademi Militer mempunyai seloka yang berbunyi " ADHITAKARYA MAHATVAVIRYA NAGARA BHAKTI " yang mempunyai makna : Sebagai Ksatria yang rajin dan giat menuntut ilmu untuk diamalkan secara gagah berani dan bercita-cita luhur sebagai patriot bangsa.

Kurikulum Akmil

Kurikulum Akmil 2002
( SURAT KEPUTUSAN KASAD NOMOR : SKEP / 375 / X / 2002 )


1.

Waktu.
Pendidikan dilaksanakan selama 3 tahun ( 6 semester ) yang terdiri dari 156 minggu @ 46 jam Pelajaran, dengan total 7176 Pelajaran

2.

Tujuan Pendidikan.
Membentuk Taruna Akmil untuk menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap & perilaku sebagai prajurit saptamarga, pengetahuan & ketrampilan dasar golongan Perwira, berkemampuan intelektual setingkat akademi serta jasmani yang samapta & siap mengikuti pendidikan selanjutnya.

3.

Sasaran Pendidikan.
Keluaran Akmil diharapkan menjadi perwira TNI AD yang memiliki kemampuan di 3 bidang meliputi :

* Bidang Sikap dan PerilakuDijabarkan dalam subjek pembinaan kejuangan dan kepribadian yang meliputi pembinaan rohani, pembinaan mental ideologi dan pembinaan tradisi dan sejarah.
* Bidang Pengetahuan dan Ketrampilan.Kemampuan dibidang ini meliputi bidang-bidang / materi sebagai berikut :
1. Bidang Militer Umum, yang dijabarkan dalam masalah Doktrin, Permildas, Intel, Pengetahuan senjata, Menembak, Ilmu Medan, Teknik Tempur Dasar, Pengetahuan Kecabanagn dan Pembinaan TNI AD.
2. Bidang Militer Kecabangan berupa Taktik dan Teknik Kecabangan.
3. Bidang Strategi berupa pengetahuan dasar strategi.
4. Bidang Militer Taktik yang terdiri dari Taktik Reguler, dan Taktik Non Reguler
5. Bidang Penyelenggaraan Olah Yudha yang meliputi Pembinaan Latihan dan Latihan Blok (misalnya Lat Praja Bhakti, Lat Sitarda, Lat Widya Yudha, Lat Pramuka Yudha, lat Dasar Para, Lat dasar Mengemudi, OJT dan sebagainya).
6. Bidang Pengetahuan Kodal yang meliputi Berfikir dan berkomunikasi serta pengetahuan Dinas Staf.
7. Bidang Hukum dan HAM yang meliputi masalah pengetahuan hukum serta HAM.
8. Bidang Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi pengetahuan Matematika, IPA, dan Teknologi, Pengetuhan Sosial, Pengetahuan Ekonomi, pengetahuan Bahasa dan Pengetahuan Psikologi.
9. Bidang Administrasi dan manajemen yang meliputi Pengetahuan Manajemen Umum, Manajemen hankamneg, Masalah Administrasi serta Pengetahuan Jasmani Umum.
* Bidang Pembinaan Jasmani.yang meliputi Medan Tangkas, Senam Militer, Perkelahian Militer, Kesegaran Jamani serta Ketangkasan Jasmani Umum.

4.

Pembagian Kurikulum Akmil.
Selama 3 tahun kurikulum Akmil dibagi menjadi 5 macam kurikulum, yaitu Kurikulum Jurusan Umum / Tempur, Jurusan Umum / Zeni, Juruan Umum / Peralatan, Jurusan Umum / perhubungan dan Jurusan Administrasi.

5.

Penentuan Jurusan.
Sesuai dengan kebijaksanaan yang berlaku, selama mengikuti pendidikan di Akmil, para taruna dijuruskan sebagai berikut :

1. Tk - I. Taruna Tk - I dibagi menjadi jurusan Umum ( untuk taruna yang berasal dari SMU - IPA ) dan jurusan administrasi ( untuk taruna yang berasal dari SMU - IPS ).
2. Tk - II. Sama dengan Tk - I, hanya pada saat menjelang kenaikan tingka, taruna jurusan Umum melaksanakan psikotest untuk menentukan jurusan pada Tk - III..
3. Tk - III. Taruna Tk - III, terdapat 5 jurusan, yaitu sesuai dengan hasil psikotest yang dilaksanakan pada akhir Tk - II, yaitu jurusan Tempur, jurusan Teknik Zeni, Teknik Pal, Teknik Hub dan jurusan Administrasi. Pada saat menjelang akhir pendidikan, taruna jurusan Tempur dan jurusan administrasi melaksanakan psikotest utnuk menetukan kesenjataan / kecabangan. Dengan demikian maka, setelah para taruna ini lulus dari Akmil, mereka akan menyandang kesenjataan / kecabangan sebagai berikut :
* Taruna jurusan Tempur akan menyandang corps Infantri, Kavaleri, atau Artileri ( Armed / Arhanud ).
* Taruna jurusan Teknik akan menyandang corps Zeni, Peralatan atau Perhubungan (sesuai dengan hasil psikotest pada saat akhir Tk - II).
* ¨ Taruna jurusan Administrasi akan menyandang corps Intendans, Angkutan, Topografi, Polisis Militer, ajudan Jendaral atau Keuangan.

6.

Beban Studi Departemen.
Selama 3 tahun program pendidikan, terdiri dari 5007 Jam Pelajaran ( termasuk latihan blok ) dan 214 Mata Pelajaran terbesar untuk 8 departement ( daftar selengkapnya, klik disini )

Visi dan Misi

Visi

* Mewujudkan Akademi Militer sebagai pusat keunggulan yang melaksanakan pendidikan pertama perwira melalui Jarlatsuh (Pengajaran Latihan dan Pengasuhan) yang serasi, didukung sarana dan prasrana yang memadai agar melahirkan perwira TNI AD profesional yang ber-Trisakti Wiratama, serta mempunyai daya saing ditingkat nasional dan internasional.


Misi

* Menyelenggarakan pendidikan pertama perwira TNI AD setingkat akademi dan pendidikan dasar chandradimuka bagi calon prajurit taruna Akademi TNI.
* Menyelenggarakan pendidikan pertama perwira prajurit karier TNI (Semapa PK) serta kursus intensif bahasa inggris bagi perwira remaja yang selesai melaksanakan sekolah dasar kecabangan.

Tips Lulus Ulian Akmil

1. Kwalitas kesehatan:
Lakukan segera general check up dirumah sakit militer terdekat yang membuka poliklinik untuk umum, untuk mengetahui antara lain: Tekanan darah ( ideal 120/80); Detik jantung ( ideal 60-90 permenit); HB darah ( ideal 14-16/gr); Gula darah normal; Kolesterol normal;hasil rontgen paru paru baik/normal; gigi sehat/tidak ada bolong; tidak menderita ambeien/wasir; tidak menderita varikokel; tidak menderita pembengkakan dipembuluh darah balik dibetis kaki;jantung sehat; mata normal;tidak buta warna..dll
Lakukan penyembuhan atau perbaikan bila ada yang belum ideal oleh dokter militer…

2. Kemampuan fisik/kesamaptaan/fitness harus diatas rata rata kemampuan calon lain:
Lari 12 menit harus mampu minimal 7 kali keliling center ban stadion sepak bola (7 x 400 m)
Push up harus mampu 30 kali/lebih
Sit up harus mampu 30 kali/lebih
Pull up harus mampu 13 kali/lebih
Scout jump harus mampu 30 kali/lebih ( maaf sekarang scout jump sudah dihapus..info dari Akmil…)

3. Kondisi kejiwaan untuk menghadapi psikhotest
Perkokoh niat ingin menjadi prajiurit pejuang yang profesional, yang bersedia mengorbankan jiwa dan raga untuk kepentingan bangsa dan negara..tanamkan terus menerus dalam hati bahwa anda siap mati untuk kepentingan bangsa..bahwa setelah cinta Allah, cinta anda yang kedua adalah bukan pacar, bukan orang tua, bukan siapapun, tapi kejayaan bangsa dan negara…tanamkan ini terus menerus sampai betul betul merasuk dalam hati sanubari dan alam bawah sadar anda…
Lepaskan berbagai masalah dan kepentingan pribadi yang selalu membelenggu anda selama ini, masalah dengan pacar, dengan teman, dengan orang tua atau dengan siapapun, harus dilupakan dulu…biarkan jiwa anda lepas bebas memenuhi impian dan jati diri anda yang sejati…yang ingin mengabdi kepada Allah SWT melalui kehidupan militer..
Baca sejarah perjuangan para pahlawan seperti Jendral Sudirman dll, agar merasuk kedalam kalbu semangat perjuangan mereka…
Lakukan latihan gambar pohon, gambar orang dan gabungannya, orang, pohon dan rumah yang harmonis
Pelajari dan sugestikan prinsip “Do the best, God takes the rest..”

4. Last but not least, kemungkinan peluang lulus ujian/saringan hanyalah 1% saja.., artinya anda harus menyingkirkan 100 orang pelamar lkainnya, artinya anda harus memiliki keunggulan kompetitive yang sangat tinggi, bukan asal pas pasan saja…
Selanjutnya anda jangan terpengaruh oleh budaya KKN yang mungkin ditawarkan kepada anda atau mendengar dari orang lain, lalu anda goyah dan tidak fokus…
Abaikan kelakuan buruk mereka, jangan terpengarug dan ikut ikutan…siapapun yang berbuat jahat/licik/suap/KKN dll, pasti akan mendapat hukuman yang setimpal oleh Tuhan dibelakang hari…saya tahu pasti semua kejadiannya…ada yang celaka saat latihan, ada yang ditembak anak buahnya pada saat tugas tempur, ada yang dipecat dari militer dll…
Yakinlah peribahasa: “Tangan mencencang bahu memikul.”..”Siapa menebar angin akan menuai badai.”..Semua akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan…Sayang sekali kalau anda sudah susah payah melakukan persiapan, lalu ikut ikutan KKN, nanti dikemudian hari setelah bertugas sebagai perwira, anda dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhan…Makanya banyak perwira TNI dan keluarganya yang terlibat berbagai aib yang memalukan dikemudian hari, inilah balasan Tuhan….